Jumat, 24 Januari 2014

But u know it's hurts



Tak seperti pagi pagi lainnya, aku sendirian, tanpa ucapan selamat pagi. Dengan mata sembab sambil melebarkan senyum yang agak memaksa, ku awali pagi ini. Semalam, semuanya indah, serasa dunia ini milik kami, ya, aku dan seorang pemuda disana, candaan dengan sedikit bumbu penuh rasa, setiap kata yang ia tulis bisa membuatku semakin melebarkan senyum. Pagi buta tadi, semuanya masih indah, sebelum aku melihat beberapa pernyataan di akun pribadi milik seorang pemuda, rasanya seperti ingin meledak, tak sengaja terjadi sedikit keributan hati, dan entah kenapa air mata ini mengalir dengan derasnya. Aku tak sempat berfikir “aku ini siapa? Bisa seenaknya saja merasa sakit hati” “dia itu siapaku?”, aku tak sempat sadar sebelum orang-orang disekitarku mulai menanyakannya. Apa yang mereka tau? Bagaimana mereka bisa tau jika aku memang menyembunyikan ini rapat-rapat. Mereka bisa berpendapat ini itu, abcd, tapi tidak ada yang tau ada apa sebenarnya antara aku dan pemuda itu. Siang ini, dikelas, sepertinya aku salah memilih tempat duduk. Dia berada tepat di arah jam 11, tak seperti biasanya, ku alihkan pandanganku sejauh mungkin, kemanapun. Siang ini juga tak seceria biasanya, aku banyak diam, kadang tetap menampakan senyum lebarku. 

Aku senang ketika merasa tidak fokus karena sesekali memandangimu, meminta teman sebangkuku “agak  mundur dikit” “agak maju dikit” agar aku bisa sesekali memandangimu dari jauh. Aku senang berteriak kencang dengan meneriakkan namamu saat pertandingan, mukaku bisa saja terlihat merah saat kamu berhasil memasukan bola dan teman-teman mulai menyorakiku. Aku senang  merasa deg-degan saat menunggumu di depan sekolah, waktu terasa begitu lama, sesekali ku cek ponselku, ku lirik jam di tanganku, dan saat kamu datang aku bisa berlagak  santai dengan menghampirimu sambil menyapa “hoi”. Aku senang saat merasa canggung bukan main, ketika hanya ada beberapa pertanyaan dan jawaban singkat yang aku ucapkan, selebihnya hanya waktu yang dapat mendengar diantara suara bising kendaraan terselip  keheningan yang amat dalam, hanya dapat menahan pertanyaan yang tak sempat diucapkan. saat itu semuanya indah, ku pikir semuanya tepat. Karena didalam perasaan menggebu-gebu ini, dibalik semua rasa kangen, takut, canggung, yang bergerumul di dalamnya dan meletup pelan-pelan, aku takut sendirian..