Tak seperti pagi pagi lainnya, aku sendirian, tanpa ucapan
selamat pagi. Dengan mata sembab sambil melebarkan senyum yang agak memaksa, ku
awali pagi ini. Semalam, semuanya indah, serasa dunia ini milik kami, ya, aku
dan seorang pemuda disana, candaan dengan sedikit bumbu penuh rasa, setiap kata
yang ia tulis bisa membuatku semakin melebarkan senyum. Pagi buta tadi, semuanya
masih indah, sebelum aku melihat beberapa pernyataan di akun pribadi milik
seorang pemuda, rasanya seperti ingin meledak, tak sengaja terjadi sedikit keributan
hati, dan entah kenapa air mata ini mengalir dengan derasnya. Aku tak sempat
berfikir “aku ini siapa? Bisa seenaknya saja merasa sakit hati” “dia itu
siapaku?”, aku tak sempat sadar sebelum orang-orang disekitarku mulai menanyakannya.
Apa yang mereka tau? Bagaimana mereka bisa tau jika aku memang menyembunyikan
ini rapat-rapat. Mereka bisa berpendapat ini itu, abcd, tapi tidak ada yang tau
ada apa sebenarnya antara aku dan pemuda itu. Siang ini, dikelas, sepertinya
aku salah memilih tempat duduk. Dia berada tepat di arah jam 11, tak seperti
biasanya, ku alihkan pandanganku sejauh mungkin, kemanapun. Siang ini juga tak
seceria biasanya, aku banyak diam, kadang tetap menampakan senyum lebarku.
Aku
senang ketika merasa tidak fokus karena sesekali memandangimu, meminta teman
sebangkuku “agak mundur dikit” “agak
maju dikit” agar aku bisa sesekali memandangimu dari jauh. Aku senang berteriak
kencang dengan meneriakkan namamu saat pertandingan, mukaku bisa saja terlihat
merah saat kamu berhasil memasukan bola dan teman-teman mulai menyorakiku. Aku
senang merasa deg-degan saat menunggumu
di depan sekolah, waktu terasa begitu lama, sesekali ku cek ponselku, ku lirik
jam di tanganku, dan saat kamu datang aku bisa berlagak santai dengan menghampirimu sambil menyapa
“hoi”. Aku senang saat merasa canggung bukan main, ketika hanya ada beberapa
pertanyaan dan jawaban singkat yang aku ucapkan, selebihnya hanya waktu yang dapat
mendengar diantara suara bising kendaraan terselip keheningan yang amat dalam, hanya dapat
menahan pertanyaan yang tak sempat diucapkan. saat itu semuanya indah, ku pikir
semuanya tepat. Karena didalam perasaan menggebu-gebu ini, dibalik semua rasa
kangen, takut, canggung, yang bergerumul di dalamnya dan meletup pelan-pelan,
aku takut sendirian..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar