Selasa, 10 Desember 2013

Have a Good Time



exactly as you say "Have a good time" ndan ~

Rainy Day ~


like my heart, uh !

oh :3

Happy Reading !

Baru nemu sebuah cerita inspiratif, monggoh dibaca ~
A woman came home from work late, tired and irritated, to find her 5-year old son waiting for her at the door.

SON: 'Mummy, may I ask you a question?'

MUM: 'Yeah sure, what it is?' replied the woman.

SON: 'Mummy, how much do you make an hour?'

MUM: 'That's none of your business. Why do you ask such a thing?' the woman said angrily.

SON: 'I just want to know. Please tell me, how much do you make an hour?'

MUM: 'If you must know, I make R 50 an hour.'

SON: 'Oh,' the little boy replied, with his head down.

SON: 'Mummy, may I please borrow R25?'

The mother was furious, 'If the only reason you asked that is so you can borrow some money to buy a silly toy or some other nonsense, then you march yourself straight to your room and go to bed. Think about why you are being so selfish. I don't work hard everyday for such childish frivolities.'

The little boy quietly went to his room and shut the door..

The woman sat down and started to get even angrier about the little boy's questions. How dare he ask such questions only to get some money?

After about an hour or so, the woman had calmed down , and started to think:

Maybe there was something he really needed to buy with that R25.00 and she really didn't ask for money very often.The woman went to the door of the little boy's room and opened the door.

'Are you asleep, son?' She asked.

'No Mummy, I'm awake,' replied the boy.

'I've been thinking, maybe I was too hard on you earlier' said the woman. 'It's been a long day and I took out my aggravation on you. Here's the R25 you asked for.'

The little boy sat straight up, smiling. 'Oh, thank you Mummy!' he yelled. Then, reaching under his pillow he pulled out some crumpled up bills.

The woman saw that the boy already had money, started to get angry again.

The little boy slowly counted out his money, and then looked up at his mother.

'Why do you want more money if you already have some?' the mother grumbled.

'Because I didn't have enough, but now I do,' the little boy replied.

'Mummy, I have R50 now. Can I buy an hour of your time? Please come home early tomorrow. I would like to have dinner with you.'

Minggu, 01 Desember 2013

Future

          Trimakasih, sesungguhnya aku merasakan hal yang sama. Menyimpannya hingga dewasa. Tak salah kan bila ku persiapkan seseorang sepertimu untuk masa depanku, tuk menjadi Imamku kelak. Ku lihat raut wajah ibu saat bercerita tentangmu, memujimu berulang kali, "Dia agamanya bagus lho dek, ngajinya pinter" beliau begitu menyukaimu, karna apapun yang ibu rasa sudah nyaman akan terasa nyaman buatku. Karna itu awalnya aku tertarik untuk mengenalmu, dan ya aku tidak menyangka rasaku akan sejauh ini.
           Kau tau? Kau tak pernah lepas dari pandanganku. Mungkin aku yang biasa pecicilan bisa memperhatikanmu jauh lebih baik dari biasanya. That's me. Oh ya, I love you too~

Sabtu, 30 November 2013

You're My Refrain


              Aku mengerti, mungkin kemarin kau membutuhkan pendengar, dan hanya ada aku disitu. Aku saja yang menganggapmu lebih. Aku pikir itu aku, tapi bukan, hanya saja aku terlanjur. Takkah kau mengerti? Semua yang kau maksudkan dalam akun pribadimu? Ku kira itu aku, mungkin aku saja yang ge-er.
Aku tak paham, selalu tak paham akan sikapmu yang berbeda, tatapanmu yang berbeda dari biasanya, kukira itu istimewa, ku kira itu tulus. Semuanya ku kira. Tapi ada yang lain untukmu yang sudah lebih dulu mengerti kamu. Setelah melihatnya aku sudah bilang akan mundur dan menyerah, tapi sikapmu lebih lain dari biasanya, aku semakin terpaku, tak mengerti harus bagaimana, lalu ku ikuti saja kisahmu sampai sepanjang ini, dan mereka berkata “sudah sepanjang ini kamu mau mundur?”. Aku terdiam.
Lalu bagaimana, terus-terusan melihatmu dengannya? Tapi tetap memperlakukanku berbeda? Aku sungguh tak mengerti. Sepanjang hari ku lihat semua pesan yang kamu kirimkan, ku ulang semua kata-kata yang pernah kamu ucapkan. Sekarang aku ingin bertanya, aku salah mengerti dimananya? Ku pikir, awalnya kamu pria yang berbeda. Tapi kenapa pada akhirnya kamu sama saja, menjadikanku sebuah pilihan. Aku terlalu suka membuat kesimpulan sendiri. Tentangmu.
Sempurna. Hampir sebulan ini hidupku penuh warna-warni oleh kisahmu. Semua percakapan sederhana kita, bisa begitu membuatku mengembangkan senyum sepanjang hari. Pertemuan kita di luar sekolah bisa menyempurnakan hariku. Entah apa yang terjadi, semua kisah tiba-tiba kelabu. Semua menjadi semu. Rasa cinta mengubah segalanya, sejak hari itu semuanya berubah, semuanya gak bisa sama lagi, tiba-tiba ada yang janggal, tiba-tiba ada yang berbeda. Sekolah juga gak sama lagi, sekolah gak nyenengin lagi. Masa-masa akhir semester 1 ku terasa gelap. Jika kamu tulus dan ingin memperjuangkannya, pikirkan lagi dan ubahlah. Semuanya belum terlambat. Gak akan pernah terlambat. aku menyimpannya dalam diam dengan sejuta harapan di masa depan.

 You’re my refrain..

SecretSmile


don't look a background, please~